22 April 2009

Astabrata


(Ditulis oleh Ki Antapurwa)

Astabrata adalah suatu kajian gaya kepemimpinan dengan berpedoman pada sifat-sifat delapan benda alam. Kedelapan benda tersebut adalah matahari, rembulan, bintang, bumi, angkasa, api, angin, dan air.

Matahari adalah sumber kehidupan di muka bumi. Boleh dikatakan Tuhan telah menciptakan matahari sebagai sumber energi segenap makhluk hidup. Manusia dan hewan mendapatkan makanannya tumbuhan, sedangkan tumbuhan bisa “memasak makanannya” sendiri berkat bantuan sinar matahari. Bahkan, kendaraan bermotor pun bisa berjalan karena adanya bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. Minyak bumi sendiri berasal dari fosil makhluk hidup zaman purba yang juga tidak bisa hidup tanpa adanya sinar matahari. Jika seorang pemimpin meniru watak matahari tentunya ia akan selalu menjadi sumber kehidupan bagi rakyatnya (atau bawahannya). Ia akan selalu memajukan kreativitas anggota, bukan malah mematikannya.

Rembulan adalah benda alam kedua yang dapat diteladani oleh para pemimpin. Rembulan muncul pada malam hari dengan warna yang indah dan menyenangkan untuk dipandang. Apabila seorang pemimpin meneladani sifat rembulan maka ia hendaknya mampu memberi rasa nyaman bagi siapa saja yang memandangnya. Ia selalu bisa memberi kebahagiaan bagi siapa saja anggotanya yang mengalami kesedihan. Memberi “penerangan” bagi siapa saja anggotanya yang mengalami “kegelapan”.

Bintang adalah benda alam lainnya yang juga sarat makna. Benda ini menghiasi langit namun tidak sekadar sebagai hiasan belaka. Bintang merupakan pedoman arah bagi para pelaut zaman dahulu untuk menentukan arah mata angin. Seorang pemimpin yang meneladani sifat bintang senantiasa menjadikan dirinya sebagai teladan yang bisa dipercaya. Ia mampu menjadikan dirinya sebagai pedoman yang baik sehingga anggotanya bersedia mematuhinya tanpa rasa keterpaksaan. Gaya kepemimpinan bintang selalu berusaha menunjukkan jalan yang benar kepada para bawahannya.

Bumi sebagai benda keempat bersifat suci dan kokoh. Seorang pemimpin yang meneladani sifat bumi senantiasa menjaga dirinya dari sifat-sifat tercela. Ia selalu menjaga kesucian perbuatannya, memiliki kekuatan yang kokoh, serta teguh dalam pendirian. Selain itu bumi juga bersifat adil. Barangsiapa menanam benih jagung akan tumbuh jagung, benih padi tumbuh padi. Hendaknya seorang pemimpin juga bersifat adil terhadap anggotanya. Adanya hadiah untuk yang berprestasi dan hukuman untuk yang melanggar juga harus dilaksanakan dengan baik.

Angkasa adalah benda alam yang bisa dijadikan teladan oleh para pemimpin. Angkasa (atmosfer) melindungi bumi dari sengatan matahari serta benda-benda antariksa seperti meteor dan asteroid. Gaya kepemimpinan angkasa adalah melindungi dan mengayomi anggotanya dengan penuh tanggung jawab. Angkasa juga menurunkan hujan yang menjadi berkah bagi bumi. Hendaknya seorang pemimpin mampu memberikan manfaat yang baik kepada rakyatnya atau anggotanya.

Api yang membakar dan menyala-nyala pun bisa diteladani oleh para pemimpin. Gaya kepemimpinan api selalu berusaha membakar semangat anggotanya. Seorang pemimpin yang bersifat api mampu memotivasi anggotanya dengan baik. Ia juga adil, memberikan kehangatan bagi siapa saja yang mendatanginya dari segala arah, tanpa membeda-bedakan golongan.

Angin adalah benda alam yang juga bisa diteladani. Angin bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah dan menempati segala ruang. Hendaknya seorang pemimpin bisa bergaul dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan golongan, baik itu yang kaya ataupun yang miskin.

Air adalah benda alam kedelapan yang bisa diteladani sifatnya. Air mengalir dan melarutkan banyak benda. Seorang pemimpin yang baik mampu memberikan solusi terhadap setiap permasalahan yang timbul. Air mengalir dari mata air menjadi sungai, muara dan akhirnya menjadi lautan yang menampung segalanya. Seorang pemimpin yang baik adalah dia yang bersifat seperti lautan yang luas. Dia berjiwa besar, tidak hanya mau menerima pujian saja, tapi juga saran dan kritik yang ditujukan kepadanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar